Kamis, 17 Desember 2015

TEKAD REMAJA KOBA TOLAK NARKOBA



Melalui fasilitasi program Advokasi informasi P4G
 
BADAN NARKOTIKA KABUPATEN (BNK) BANGKA TENGAH 

 


Dengan Pola dan Strategi yang tepat mereka dapat di rangkul. Adalah sekelompok anak-anak muda Kota Koba Bangka Tengah, yang tergabung dalam beragam komunitas, seperti kelompok “Motor Vesva”, “Pengasah” atau “Pengrajin Batu Cincin”, atau individu-individu yang bergabung dengan kegiatan tertentu, bertemu dan berkumpul, melalui fasilitiasi Program Advokasi Informasi Upaya Pemberantasan, Pencegahan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang difasilitasi oleh BNNP Bangka Belitung, dan di dukung BNK Bangka Tengah, beberapa waktu lalu.

Berkumpulnya remaja “tanggung” yang mengenakan pakiaan seadanya itu memang menjadi pemandangan yang berbeda dari biasanya. Gedung Serbaguna Kecamatan Koba yang dijadikan tempat berlangsungnya acara tersebut, dipadati oleh mereka yang datang menggunkan alas kaki sandal jepit ala Iwan Fals, baju kaos oblong, dan celana jeans yang dipotong setengah batas lutut. Pokoknya "GSG" Kecamatan Koba menjadi bervariasi dengan kehadiran mereka. Bahkan ada diantara anak-anak remaja tersebut yang mengenakan “anting-anting”  telinga sebelah, tak ketinggalan topi yang dipasang terbalik, turut menghiasi penampilan mereka.

Itulah adanya remaja anak-anak kita tersebut. Kesediaan mereka untuk dikumpulkan dalam suatu acara resmi, bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Suasana yang terkesan rilleks, tanpa formalitas, dan batasan-batasan yang kaku, memiliki daya tarik tersendiri, untuk menarik kehadiran mereka.

Lantas, untuk maksud apa mereka kita kumpulkan?. Mereka adalah anak-anak kita, mungkin itu alasan sederhana yang langsung dapat menjawab pertanyaan tersebut.


Dari obrolan santai dengan beberapa orang diantara mereka, terungkap bahwa mereka “enjoy” berada ditengah-tengan teman-teman “senasib seperjuangan”, demikian kira-kira istilah yang agak tepat terhadap kelompoknya. Bergabung dengan komunitas tersebut, keberadaan mereka relatif diterima dan diakui, tidak terpinggirkan, tidak (selalu) dipersalahkan. Karenanya, mereka betah.

Sepertinya tepat, bila ada upaya yang dapat mengarahkan mereka kepada aktifitas positif, namun dengan tetap mempertahankan suasana yang menyenangkan “ala mereka”. Disamping misi tujuan program tercapai, merekapun tak keberatan mengikutinya. Oleh karenanya melalui dukungan penuh Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Bangka Belitung, BNK Bangka Tengah memfasilitasi suatu kegiatan yang bertajuk: Advokasi dan Informasi P4GN Bagi Kelompok Marjinal dan Anak Jalanan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 19 Maret 2015 yang lalu tersebut, menghadirkan sejumlah nara sumber yang berkompeten dibidangnya. BNNP Bangka Belitung menghadirkan Psikolog, Ahli Komunikasi, dan Pejabat yang bertanggungjawab dalam upaya pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba. Sedangkan dari Bangka Tengah bertindak selaku nara sumber adalah dokter dari Puskesmas Namang, Kepala BNK Bangka Tengah. Bahkan, untuk tindaklanjut keterpaduan program, dihadirkan juga Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja setempat.


Beraktifitas selama berlangungnya acara, tercipta suasana keakraban dan saling mempercayai. Pemerintah melalui penyampaian materinya dapat diterima oleh peserta dengan pesan-pesan untuk bersikap positif dalam menjalankan aktifitas dan pergaulan remaja, dan merekapun diterima sebagai bagian dari potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan Bangka Tengah.

Dipenghujung acara disepakati suatu tekad untuk menolak dengan tegas kehadiran narkoba di kehidupan mereka. Acarapun ditutup, dengan suatu harapan upaya tindaklanjut dari pihak-pihak yang peduli terhadap mereka.


Penulis,